Field Trip FJM ke Desa Air Talas Penghasil Jeruk Terbanyak Binaan Pertamina Hulu Rokan Zona 4 Raih Penghargaan KLHK RI

Muara Enim, Sumsel2302 Dilihat

Muara Enim,KM-Desa Air Talas salah satu desa penghasil jeruk terbanyak 700 ton pertahun di Kecamatan Rambang Dangku, Kabupaten Muara Enim, berhasil mencuri perhatian nasional. Keberhasilan ini tidak terlepas dari sinergi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan Pertamina Hulu Rokan Zona 4.

Pada akhir tahun lalu, Desa Air Talas meraih penghargaan nasional dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI. Prestasi ini menjadi bukti nyata kerja sama yang produktif dan berkelanjutan. Pada Selasa (21/5/2024), desa ini menjadi lokasi Field Trip Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel yang didukung oleh SKK Migas Sumbagsel.

Ketua FJM Sumsel, H. Oktaf Riyadi, SH, menyampaikan terima kasih kepada SKK Migas Sumbagsel atas dukungannya terhadap kegiatan jurnalistik FJM Sumsel. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Pertamina Hulu Rokan Zona 4 dan pemerintah setempat yang telah menyambut hangat para jurnalis.

“Kami di FJM Sumsel berkomitmen untuk menyampaikan informasi tentang perkembangan industri migas di Sumatera Selatan,” ujar Oktaf Riyadi dalam sambutannya di Aula Desa Air Talas.

Desa Air Talas, yang merupakan salah satu wilayah kerja SKK Migas Sumbagsel, diapresiasi atas prestasinya. Desa ini tidak hanya menjadi lokasi produksi minyak, tetapi juga memberikan dampak positif melalui berbagai kegiatan sosial. Misalnya, program pembinaan perkebunan jeruk, pengolahan limbah jeruk, dan program Anggrek Dewata.

Camat Rambang Dangku, Fredy Febriansyah, menyampaikan rasa bangganya atas kehadiran para jurnalis di Desa Air Talas. Menurutnya, kunjungan ini diharapkan dapat memperkenalkan Desa Air Talas sebagai destinasi wisata di Sumsel, yang terkenal dengan buah jeruknya.

Senior Manager Pertamina Hulu Rokan Zona 4, Bonus S Yogasana, menjelaskan bahwa Desa Air Talas merupakan desa binaan dalam rangka program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM). Desa ini merupakan wilayah transmigrasi dengan mayoritas penduduk berasal dari Bali, tepatnya Desa Less, Kabupaten Buleleng. Salah satu inovasi yang dilakukan adalah pengendalian hama CVPD pada tanaman jeruk dengan menggunakan fungisida trichoderma.

“Desa Air Talas berhasil meraih penghargaan predikat emas dari KLHK pada akhir tahun lalu,” jelasnya.

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i Syafri, menyampaikan bahwa Program Field Trip FJM Sumsel adalah agenda tahunan yang penting untuk membangun pemahaman dan kolaborasi antara industri hulu migas dan jurnalis.

“Kolaborasi yang baik dengan seluruh stakeholder, termasuk jurnalis, sangat penting untuk memastikan informasi yang akurat tersampaikan kepada publik,” tambahnya.

Dengan sinergi yang kuat antara masyarakat, pemerintah, dan Pertamina, Desa Air Talas tidak hanya meraih prestasi nasional, tetapi juga menjadi contoh sukses pemberdayaan desa melalui program-program CSR yang inovatif.(Eggy) 

Komentar