Mangunjaya,KM– Pertamina EP (PEP) Ramba Field, bagian dari PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), memberikan klarifikasi terkait munculnya asap hitam dari flaring Sumur MJ-157 di Mangunjaya, Kabupaten Musi Banyuasin Sumatra Selatan, pada Jumat (15/8) pukul 09.00 WIB..
Corporate Secretary PT Pertamina Hulu Rokan, Eviyanti Rofraida, menjelaskan bahwa kejadian tersebut terjadi saat proses well testing dan pengamatan sumur, di mana fluida (minyak) dialirkan ke tangki produksi, sedangkan gas dialirkan ke temporary flaring sebagai tindakan safety sesuai SOP dan praktik umum dalam kegiatan well testing.
“Status Sumur MJ-157 saat ini sedang dalam proses well testing. Asap hitam yang muncul sesaat berasal dari pembakaran gas sisa, sehingga warnanya tampak lebih pekat.” terang Eviyanti.
Eviyanti menegaskan, kejadian ini tidak mengakibatkan adanya tumpahan minyak (nihil), tidak ada kerugian material bagi masyarakat (nihil), dan seluruh kegiatan berada dalam kendali penuh tim operasi Ramba Field.
Sebagai langkah first response, selain melakukan pemantauan data produksi di Stasiun Pengumpul, tim di lapangan juga memonitor kondisi gas flaring secara ketat. Begitu terpantau adanya peningkatan aliran gas dari sumur melalui gas flaring, tim segera mengendalikan aliran dengan menutup valve annulus, langkah ini membuat aliran gas berhenti dan api di flaring padam secara alami dalam waktu kurang dari lima menit.
Flaring dalam migas adalah proses membuang gas sisa dengan cara dibakar melalui sebuah pipa tinggi (cerobong api) di area produksi minyak dan gas. Proses ini juga dilakukan untuk menjaga kelancaran operasi dan memastikan keamanan fasilitas, sehingga gas sisa tidak menumpuk atau dilepaskan langsung ke udara.
Pertamina EP Ramba Field memastikan bahwa seluruh kegiatan telah dilaksanakan sesuai standar keselamatan, keamanan, dan perlindungan lingkungan, serta akan terus memantau kondisi sumur hingga proses well testing selesai.
Pertamina EP Ramba Field Senantiasa berkomitmen untuk mendukung penuh kebijakan dan program strategis pemerintah, termasuk upaya bersama dalam mewujudkan target produksi nasional sebesar 1 juta barel per hari. (Eggy)
Komentar