Pipa Minyak Mentah Pertagas di Jebol Maling Kasus Ilegal Tapping di Muba Muncul Lagi

Muba52747 Dilihat

Muba,KM- Pipa minyak mentah milik PT Pertagas yang membentang dari Tempino Jambi tujuan Plaju Palembang pada (31/10/2025 masih terlihat minyak mentah berwarna hitam pekat serta nyebarkan aroma gas yang menyengat di Desa Babat Banyuasin Kecamatan Babat Supat Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).

Belum diketahui yang menjadi penyebab bocornya pipa itu dan tumpahan minyak mentah tersebut yang mengalir di aliran anak sungai di Desa Babat Banyuasin menjadi tercemar.

Informasi yang terkumpul dari berbagai sumber menyebutkan tumpahan minyak itu banyak yang komentar dari aktivitas kawanan illegal tapping atau pencurian minyak mentah yang ada dalam pipa PT Pertagas.

Pantauan dari lokasi kejadian tumpahan minyak itu hingga pukul 16.00 wib masih terlihat menggenangi aliran anak sungai yang tidak jauh dari Kampus SMA Negeri 1 Babat Supat. Padahal kejadian tersebut dari tanggal 30 Oktober 2025 pukul 19.00 wib minyak itu sudah diketahui dengan tersebarnya aroma gas yang menyengat.

Yang menjadi pertanyaan oleh banyak pihak, bahwa aktivitas pengawasan dari perusahaan dengan armada patrolinya terlihat setiap saat keliling melakukan pemantauan disepanjang pipa minyak itu, tapi buktinya masih saja aksi illegal tapping masih terus berlanjut.

“Herannya, pengawasan petugas dengan menggunakan armada patroli setiap saat memantau, tapi mengapa justru berada ditempat terbuka semacam itu kok bisa dijebol maling itu dengan kedalaman paling dangkal 2 meter”, tanya warga yang ada dilokasi ketika berbincang bersama para wartawan ketika itu.

Sementara Maulana Risky dari Humas PT Pertagas saat diminta komentarnya di lokasi oleh wartawan sekira pukul 16.00 wib tetap enggan memberi komentar secara riel. “Untuk penjelasan kronologi bocor dan muncratnya minyak tersebut, meminta para wartawan supaya minta penjelasan ke pihak kepolisian saja”, ujarnya .

Jawaban Maulana Risky yang tidak jelas bahkan ada salah seorang perusahaan terkesan memprovokasi dan menyulut amarah warga yang mengaku sebagai korban pencemaran melarang awak media merekam dan mengambil vidio, supaya warga menyerang wartawan ketika melakukan wawancara dengan Humasnya.

Akibat bocor dan tumpahnya minyak dari pipa Pertagas, pihak perusahaan itu terus berusaha berkelit dan kejadian itu kabarnya pihak PT Pertagas mengalami kerugian lebih dari Rp 400 juta.

Kapolsek Babat Supat Iptu Marlin SH MH dikonfirmasi wartawan melalui Kanitres Ipda Fran Jumaidi SH diruang kerjanya sekira pukul 17.00 wib membenarkan ada laporan dari pihak perusahaan ada pipa minyak yang bocor dan minyak tumpah mengalir di aliran anak sungai di Desa Babat Banyuasin.

Fran menambahkan, dari laporan itu pihaknya segera melakukan pengecekan kelokasi. “Jadi belum diketahui bocornya minyak tersebut apakah dari aktivitas ilegal tapping atau dari kerusakan pipa, pihak kami belum bisa memastikan karena pihak perusahaan buat laporan”, uji Kanit menutup penjelasannya.(Eggy)

Komentar