PHE Jambi Merang Bersama SKK Migas Sumbagsel Ajak Wartawan Rasakan Manfaat Mangrove

Banyuasin45367 Dilihat

Banyuasin,KM- SKK Migas bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) wilayah Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), termasuk PHE Jambi Merang, kembali menggelar Media Field Trip Forum Jurnalis Migas (FJM) Sumsel di Desa Wisata Sungsang IV, Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin (19/08). Sejumlah 80 wartawan melihat langsung peran hulu migas dalam menjaga lingkungan di sekitar wilayah kerja, sekaligus ikut terlibat dalam aksi penghijauan melalui penanaman mangrove.

 

Proses penanaman 1000 mangrove jenis Avicennia dari PHE Jambi Merang bersama LDPHD Sungsang IV
Keterangan Foto: Proses penanaman 1000 mangrove jenis Avicennia dari PHE Jambi Merang bersama LDPHD Sungsang IV

Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Sumbagsel, Safe’i Syafri dalam sambutannya menegaskan fokus utama SKK Migas dan KKKS memang mencari sumber minyak dan gas untuk ketahanan energi. Namun, hulu migas juga ikut memberi manfaat nyata bagi lingkungan dan masyarakat. “Kami berkomitmen menghadirkan manfaat yang lebih luas dengan menjaga kelestarian alam sekaligus memberi nilai tambah bagi masyarakat di sekitar wilayah kerja,” ujarnya. Tahun 2024 lalu di Desa Sungsang IV, SKK Migas Sumbagsel bersama KKKS, termasuk PHE Jambi Merang telah bekerja sama dengan Lembaga Desa Pengelola Hutan Desa (LDPHD) Sungsang IV dalam penanaman ribuan mangrove.

Program tersebut sebagai bagian dari Program Penghijauan Hulu Migas bersama SKK Migas Sumbagsel dan Dinas Kehutanan Provinsi Sumsel. PHE Jambi Merang berkontribusi sebanyak seribu mangrove dengan jenis Avicennia untuk ditanam sebagai upaya memperkaya ekosistem karbon biru di wilayah pesisir.

Mangrove merupakan salah satu tanaman yang berkontribusi besar dalam penyerapan karbon dan pencegahan abrasi. Selain itu mangrove menjadi rumah bagi makhluk hidup lain seperti udang, kepiting dan ikan. Hal ini diakui oleh Kepala Desa Sungsang IV, Romi Adi Candra. “Sejak ditanam ribuan mangrove, burung-burung migran kembali ke sini. Data kami, tidak ada lagi orang buka lahan di pesisir. Dan yang terpenting, ini membawa manfaat ekonomi bagi penduduk,” jelasnya.

Tanaman mangrove bisa diolah menjadi sabun dan minuman. Sedangkan, udang dan kepiting bisa dipanen oleh penduduk dan diolah menjadi produk UMKM. Hutan Mangrove juga membuka peluang edu-ekowisata dan usaha produktif bagi warga sekitar.

Dengan mengajak lebih dari 80 media yang tergabung dalam FJM Sumsel, diharapkan semangat untuk menjaga lingkungan ini dapat disebarluaskan. Sekaligus sebagai promosi eduwisata Hutan Mangrove di Desa Sungsang IV.

PHE Jambi Merang terus menegaskan komitmen nyata dalam menjaga lingkungan sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Inisiatif ini juga mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yakni poin 13 tentang Penanganan Perubahan Iklim dan poin 14 mengenai Ekosistem Lautan. Hal ini menegaskan peran PHE Jambi Merang sebagai pelaku industri hulu migas yang peduli pada keberlanjutan lingkungan dan masyarakat.(Eggy)

Komentar